Mendengarkan Dialog Interaktif
Acara TV/ACARA
: Apa Kabar Indonesia
H a hari\Tanggal
: Kamis, 22 Juli 2010
Durasi Waktu : 5 Menit 40 Detik
Pewawancara
: Tina Talisa
Narasumber
: Dahlan Iskan dan Joko pratono
Tema
tema: Meledaknya trafo listrik
yang menyebabkan pemadaman listrik di daerah Jakarta dan Tangerang.
Judul judul
: Trafo PLN meledak
St asiun
TV : TV0ne
Ti na Talisa:
“Selamat
malam para pemirsa yang ada di rumah dan di studio ini yang sedang mendengarkan
Apa Kabar Indonesia. Topik malam ini yang kita akan
obrolkan bersama bapak Dahlan Iskan yaitu meledaknya trafo di Muara Karang yang
menyebabkan listrik di daerah Jakarta dan Tangerang padam. Saat ini upaya
perbaikan sedang dilakukan dan upaya perbaikan ini memang memerlukan waktu.
Nanti akan kita tanyakan ke pak Dahlan.
Selanjutnya
Trafo yang kemain m eledak yang menyebabkan gardu Muara karang rusak. Kerusakan
ini juga menyebabkan wilayah Jakarta dan Tangerang mengalami pemadaman listrik.
Kerusakn Trafo listrik ini membuatgardu muara karang kehilangan daya sekitar 35
megawatt. Mungkin agar lebihjelas lagi kita akan tanyakan ke pak Dahlan. “Pak
dahlan apa yang bisa di pastikan kepada warga kira-kira berapa lama lagi waktu
yang yang diperlukan ontuk perbaikan Trafo?”
Dahlan Iskan
“Oh, sebenarnya kemarin hilang dayanya bukan 35
megawatt.”
Tina talisa :
“Berapa tuh pak yang betul?”
Dahlan iskan :
“800 megawatt, mala mini baru 35 megawat.”
Tina talisa :
“Oh jadi yang 35 megawatt itu sisanya?”
Dahlan iskan :
“Ya… itu sisanya.”
Tina talisa :
“Mungkin dibereskannya berapa jam lagi yah pak?”
Dahlan Iskan :
“ya… mestinya 2 jam lalu, tapi tiba-tiba Muara Karang
hujan deras dan pekerjaan berhenti sebentar. Sekarang hujannya baru saja reda,
mungkin 1 atau 2jam lagi selesai.”
Tina talisa :
“oh…. 1 atau 2 jam lagi selesai, berarti
mudah-mudahan pas kita selesai acara Apa Kabar Indonesia selesai ya
pak?”
Dahlan iskan :
“ya… mudah-mudahan.”
Tina talisa :
“Trafo itu sebanarnya apa sih pak?”
Dahlan iskan :
“Trafo itu
bukan barang yang dikira dapat diperbaiki, itu beratnya saja 100 ton dan
mempunyai panjang yang sangat panjang. Sehingga Trafo harus di bongkar satu
persatu, dan dikeluarkan dari tempatnya itu. Baru Trafo yang kita datangakan
dari tempat lain kita pasang disitu itu juga beratnya 100 ton. Hingga
memerlukan waktu pemasangan tanpa berhenti kira-kira 26 jam.”
Tina talisa :
“Tapi publik penting tau, seperti apa Trafonya karena
publik yang penting adalah listriK murah dan listiknya nyala. Bagaimana pak?”
Dahlan iskan :
“ya…. memang seperti itu. Memang sebaiknya publik
nggak perlu tau karena pusing.”
Tina talisa :
“ya memang itu memusingkan. Saya mau tanya, bapak 6
bulan jadi Direktur Utama PLN nyesel gak pak?”
Dahlan iskan :
“ya.. nggak lah memang sudah sudah telanjur diterima.
Ya hawllah walakuwata.”
Tina talisa :
“Tapi banyak orang yang bilang, pas bapak menjadi
Direktur Utama PLN banyak masalahnya dan sempat ricuh.”
Dahlan iskan :
“ ya…. Saya kira nggak lah. Bukan ini saja kan
terjadi. Yang ricuh itu kan PDL, PDL itu kan bukan urusan PLN.”
Tina talisa :
“Tapi orang-orang mikirnya PLN.”
Dahlan Iskan :
“ya….. diterima saja lah.”
Tina talisa :
“Tapi kemudian bukan ini saja yang besar terjadi.
Masyarakat berfikir listrik padam-nyala terus biar pun ini masih terjadi
menurut warga.”
Dahlan iskan :
“eemm…. Saya kira
dalam 6 bulan ini terutama sejak 31 Juli, seluruh Indonesia sudah cukup
listriknya. Ya mungkin ada kejadian mati lampu itu karena ada kesalahan teknik,
misalnya ada suatu perusahaan di Jakarta Utara ada truk menabrak tiang listrik,
ya…. Otomatis listrinya mati, tapi ang mati listriknya local di situ saja. Yang
begitu si seluruh dunia tidah bisa dihindari, jadi peristiwa ini bukan hanya
salah PLN, kan kebanyakan masyarakat bisanya hanya menyalahkan PLN.”
Tinaa talisa :
“Apa tanggapan bapak atas keluhan masyarakat terhadap
PLN. Katanya PLN itu kemampuannya hanya segini saja.”
Iskan :Dahlan
“Ya… nggak apa-apa.”
Tina talisa :
“Haha…ha.. dari tadi bapak jawabannya nggak apa-apa
terus nih!”
Dahlan iskan :
“Ya…. mau dijawab apa lagi, nanti kalau saya jawab salah
lagi.”
Tina talisa :
“Ok .. Sudah ada yang mau Tanya. Halo, selamat
malam dengan siapa ya?”
Joko Pratono :
“Selamat malam saya Joko Pratono. Saya mau Tanya ke
Pak Dahlan, kenapa kebakaran jalur listrik kayak sudah dijadwalkan kejadiannya,
sering dan bergantian. Tolon penjelasannya ya Pak?”
Dahlan iskan :
“Saya kira
seperti ini baru sekali terjadi. Tetapi ini sebetulnya sudah diperkirakan
terjadi, karena waktu saya baru dilantik menjadi Direktur Utama PLN. Saya sudah
pidato bahwa nasib saya ini sudah ditafsirkan, karena kota Jakarta tidak ada
trafo cadangan sama sekali dan trafo meledak itu pasti terjadi tidak mungkin
tidak terjadi, karena barang tersebut merupakan barang panas yang akan meledak.
Sehingga kalua nasib saya baik tidak ada trafo meledak dan kalau nasib saya
jelek ada trafo yang meledak dan ternyata memang ada.”
Tina talisa :
“Tapi pak,kalau pake nasib kok kesannya kita jadi
deg-deg an ya pak. Sebagai warga artinya bapak sebagai Direktur PLN berfikir
nasib baik, nasib jelek. Nah,kalau buat warga nasib bapak jelek nasib warga
tambah jelek dong pak?”
Dahlan iskan :
“Ya tapi kan
kita usaha, karena itu yang saya sesali adalah saya tidak ambil keputusan yang
sangat berani pada saat awal jabatan saya kemarin. Semua orang mengingatkan
janganlah ambil keputusan itu nanti masuk penjara. Ya itu ketika pada saat saya
mau nekat membeli trafo langsung ke pabrik, nah itu melanggar peraturan kalau
diswasta kan gampang ada peristiwa seperti ini mereka akan membeli begitu saja
trafonya. Misalnya, kalau trafonya belum jadi,beli aja yang bekas untuk
cadangan,nah jika ngga ada juga, panjam aja punya orang dan semua itu tidak
bisa dilakukan di PLN.”
Tina talisa :
“Apakah setelah trafo ini sudah diganti. Apakah bapak
sudah mengajukan pada pemerintah untuk cadangan trafo jika meledak lagi?”
Dahlan iskan :
“Ya saya sudah mengajukannya ke Pemerintah.”
Tina talisa :
“Kira-kira berapa lama lagi ya trafo cadangannya
dikirim?”
Dahlan iskan :
“Ya mungkain bulan oktober.”
Tina talisa :
“Ok! Baiklah, terima kasih Pak Dahlan sudah mqau
datang di acara Apa Kabar Indonesaia di TV One.”
Dahlan iskan :
“Ya sama-sama.”
Tina talisa :
“Selanjutnya jangan kemana-mana tetap di acara apa
kabar Indonesia di tvone. Untuk menyaksikan berita berikutnya setelah iklan
yang satu ini.
Kesimpulannya apa mas ?
BalasHapus