:::: MENU ::::

Selasa, 07 Oktober 2014




Mendengarkan Dialog Interaktif

 Acara                              TV/ACARA      : Apa Kabar Indonesia

H  a                                 hari\Tanggal  : Kamis, 22 Juli 2010

       Durasi Waktu : 5 Menit 40 Detik

     Pewawancara  : Tina Talisa

   Narasumber   : Dahlan Iskan dan Joko pratono


Tema                                      tema: Meledaknya trafo listrik yang menyebabkan pemadaman listrik di daerah Jakarta dan Tangerang.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       
Judul                                  judul     : Trafo PLN meledak

St                                  asiun TV  : TV0ne

Ti                                              na Talisa:
 “Selamat malam para pemirsa yang ada di rumah dan di studio ini yang sedang mendengarkan Apa Kabar Indonesia. Topik malam ini yang kita akan obrolkan bersama bapak Dahlan Iskan yaitu meledaknya trafo di Muara Karang yang menyebabkan listrik di daerah Jakarta dan Tangerang padam. Saat ini upaya perbaikan sedang dilakukan dan upaya perbaikan ini memang memerlukan waktu. Nanti akan kita tanyakan ke pak Dahlan.
Selanjutnya Trafo yang kemain m eledak yang menyebabkan gardu Muara karang rusak. Kerusakan ini juga menyebabkan wilayah Jakarta dan Tangerang mengalami pemadaman listrik. Kerusakn Trafo listrik ini membuatgardu muara karang kehilangan daya sekitar 35 megawatt. Mungkin agar lebihjelas lagi kita akan tanyakan ke pak Dahlan. “Pak dahlan apa yang bisa di pastikan kepada warga kira-kira berapa lama lagi waktu yang yang diperlukan ontuk perbaikan Trafo?”

Dahlan Iskan
“Oh, sebenarnya kemarin hilang dayanya bukan 35 megawatt.”

Tina talisa :
“Berapa tuh pak yang betul?”

Dahlan iskan :
“800 megawatt, mala mini baru 35 megawat.”
Tina talisa :
“Oh jadi yang 35 megawatt itu sisanya?”

Dahlan iskan :
“Ya… itu sisanya.”

Tina talisa :
“Mungkin dibereskannya berapa jam lagi yah pak?”

Dahlan Iskan :
“ya… mestinya 2 jam lalu, tapi tiba-tiba Muara Karang hujan deras dan pekerjaan berhenti sebentar. Sekarang hujannya baru saja reda, mungkin 1 atau 2jam lagi selesai.”

Tina talisa :
“oh…. 1 atau 2 jam lagi selesai,  berarti mudah-mudahan pas kita selesai acara Apa Kabar Indonesia selesai ya pak?”

Dahlan iskan :
“ya… mudah-mudahan.”

Tina talisa :
“Trafo itu sebanarnya apa sih pak?”




Dahlan iskan :
“Trafo itu bukan barang yang dikira dapat diperbaiki, itu beratnya saja 100 ton dan mempunyai panjang yang sangat panjang. Sehingga Trafo harus di bongkar satu persatu, dan dikeluarkan dari tempatnya itu. Baru Trafo yang kita datangakan dari tempat lain kita pasang disitu itu juga beratnya 100 ton. Hingga memerlukan waktu pemasangan tanpa berhenti kira-kira 26 jam.”

Tina talisa :
“Tapi publik penting tau, seperti apa Trafonya karena publik yang penting adalah listriK murah dan listiknya nyala. Bagaimana pak?”

Dahlan iskan :
“ya…. memang seperti itu. Memang sebaiknya publik nggak perlu tau karena pusing.”

Tina talisa :
“ya memang itu memusingkan. Saya mau tanya, bapak 6 bulan jadi Direktur Utama PLN nyesel gak pak?”

Dahlan iskan :
“ya.. nggak lah memang sudah sudah telanjur diterima. Ya hawllah walakuwata.”

Tina talisa :
“Tapi banyak orang yang bilang, pas bapak menjadi Direktur Utama PLN banyak masalahnya dan sempat ricuh.” 

Dahlan iskan :
“ ya…. Saya kira nggak lah. Bukan ini saja kan terjadi. Yang ricuh itu kan PDL, PDL itu kan bukan urusan PLN.”

Tina talisa :
“Tapi orang-orang mikirnya PLN.”

Dahlan Iskan :
“ya….. diterima saja lah.”

Tina talisa :
“Tapi kemudian bukan ini saja yang besar terjadi. Masyarakat berfikir listrik padam-nyala terus biar pun ini masih terjadi menurut warga.”

Dahlan iskan :
“eemm…. Saya kira dalam 6 bulan ini terutama sejak 31 Juli, seluruh Indonesia sudah cukup listriknya. Ya mungkin ada kejadian mati lampu itu karena ada kesalahan teknik, misalnya ada suatu perusahaan di Jakarta Utara ada truk menabrak tiang listrik, ya…. Otomatis listrinya mati, tapi ang mati listriknya local di situ saja. Yang begitu si seluruh dunia tidah bisa dihindari, jadi peristiwa ini bukan hanya salah PLN, kan kebanyakan masyarakat bisanya hanya menyalahkan PLN.”
Tinaa talisa :
“Apa tanggapan bapak atas keluhan masyarakat terhadap PLN. Katanya PLN itu kemampuannya hanya segini saja.”

Iskan :Dahlan
“Ya… nggak apa-apa.”

Tina talisa :
“Haha…ha.. dari tadi bapak jawabannya nggak apa-apa terus nih!”

Dahlan iskan :
“Ya…. mau dijawab apa lagi, nanti kalau saya jawab salah lagi.”

Tina talisa :
“Ok .. Sudah ada yang mau Tanya.  Halo, selamat malam dengan siapa ya?”

Joko Pratono :
“Selamat malam saya Joko Pratono. Saya mau Tanya ke Pak Dahlan, kenapa kebakaran jalur listrik kayak sudah dijadwalkan kejadiannya, sering dan bergantian. Tolon penjelasannya ya Pak?”

Dahlan iskan :
“Saya kira seperti ini baru sekali terjadi. Tetapi ini sebetulnya sudah diperkirakan terjadi, karena waktu saya baru dilantik menjadi Direktur Utama PLN. Saya sudah pidato bahwa nasib saya ini sudah ditafsirkan, karena kota Jakarta tidak ada trafo cadangan sama sekali dan trafo meledak itu pasti terjadi tidak mungkin tidak terjadi, karena barang tersebut merupakan barang panas yang akan meledak. Sehingga kalua nasib saya baik tidak ada trafo meledak dan kalau nasib saya jelek ada trafo yang meledak dan ternyata memang ada.”

Tina talisa :
“Tapi pak,kalau pake nasib kok kesannya kita jadi deg-deg an ya pak. Sebagai warga artinya bapak sebagai Direktur PLN berfikir nasib baik, nasib jelek. Nah,kalau buat warga nasib bapak jelek nasib warga tambah jelek dong pak?”

Dahlan iskan :
“Ya tapi kan kita usaha, karena itu yang saya sesali adalah saya tidak ambil keputusan yang sangat berani pada saat awal jabatan saya kemarin. Semua orang mengingatkan janganlah ambil keputusan itu nanti masuk penjara. Ya itu ketika pada saat saya mau nekat membeli trafo langsung ke pabrik, nah itu melanggar peraturan kalau diswasta kan gampang ada peristiwa seperti ini mereka akan membeli begitu saja trafonya. Misalnya, kalau trafonya belum jadi,beli aja yang bekas untuk cadangan,nah jika ngga ada juga, panjam aja punya orang dan semua itu tidak bisa dilakukan di PLN.”

Tina talisa :
“Apakah setelah trafo ini sudah diganti. Apakah bapak sudah mengajukan pada pemerintah untuk cadangan trafo jika meledak lagi?”

Dahlan iskan :
“Ya saya sudah mengajukannya ke Pemerintah.”

Tina talisa :
“Kira-kira berapa lama lagi ya trafo cadangannya dikirim?”

Dahlan iskan :
“Ya mungkain bulan oktober.”

Tina talisa :
“Ok! Baiklah, terima kasih  Pak Dahlan sudah mqau datang di acara Apa Kabar Indonesaia di TV One.”

Dahlan iskan :
“Ya sama-sama.”

Tina talisa :
“Selanjutnya jangan kemana-mana tetap di acara apa kabar Indonesia di tvone. Untuk menyaksikan berita berikutnya setelah iklan yang satu ini.


1 komentar:

A call-to-action text Contact us